Abstrak


PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SERVIS PENDEK(Studi Eksperimen pada Atlet Bulutangkis U-13 Klub di Sukoharjo)


Oleh :
Ali Dai Muhammad - K5617009 - Fak. Keolahragaan

Ali Dai Muhammad, K5617009, Pengaruh Metode Latihan Drill dan Kemampuan Awal Terhadap Peningkatan Keterampilan Servis Pendek (Studi Eksperimen Pada Atlet Bulutangkis U-13 Klub Se-Sukoharjo).

Skripsi. Surakarta: Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2023

      Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perbedaan Servis Pendek setelah penerapan metode drill Distribute practice dan metode Massed practice pada atlet usia U-13  bulutrangkis di Sukoharjo Pada Kemampuan awal tinggi dan rendah.

Metode Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain Penelitian eksperimen ini menggunakan Factorial Design. Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh Atlet Bulutangkis di Klub Sukoharjo. Populasi terjangkau penelitian ini adalah Atlet Bulutangkis di Klub Sukoharjo Sampel dalam penelitian ini Atlet dengan usia dibawah 13 Tahun dan latihan minimal 1 tahun atlet Bulutangkis di Klub Sukoharjo. Pengumpulan data dapat diketahui melalui test yang dilakukan dengan menggunakan instrumen yang digunakan yaitu test Servis Sebelum memvalidasi hipotesis, perlu untuk memeriksa prasyarat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan SPSS 25.

Berdasarkan hasil Penelitian diketahui kondisi awal Servis Pendek atlet U-13 di klub bulutangkis Sukoharjo sebelum latihan dengan metode drill Massed practice memiliki rata-rata 21,6 dan setelah latihan dengan metode drill Massed practice, rata-rata Servis Pendek meningkat menjadi 38,6. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan rata-rata post-test dan signifikansi pada uji dependent sample t-test sebesar 0,000.Hasil Servis Pendek sebelum dan setelah mendapatkan latihan dengan metode Distributed practice juga mengalami peningkatan. Rata-rata pre-test dengan latihan Distributed practice adalah 20,8 dan rata-rata Servis Pendek post-test adalah 35,3. Kondisi awal kelompok Distributed practice sama halnya dengan kelompok drill Massed practice. Distributed practice merupakan prinsip pengaturan giliran dalam latihan dimana diadakan pengaturan waktu latihan dengan waktu istirahat secara berselang-seling. Berdasarkan peningkatan rata-rata dan hasil uji dependent sample t-test latihan dengan metode Distributed practice juga menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan Servis Pendek bulutangkis

Metode latihan drill Massed practice memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Servis Pendek atlet U-13 di klub bulutangkis Sukoharjo. Latihan dengan drill Massed practice bersifat menyenangkan dan cukup efektif dalam meningkatkan  Servis Pendek.