;

Abstrak


Penguatan Civic Engagement Melalui Adaptasi dan Mitigasi Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Adat Sendi Kabupaten Mojokerto dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim


Oleh :
Bariq Maulana - S152202012 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis bentuk strategi penguatan civic engagement Masyarakat Adat Sendi dalam menghadapi dampak perubahan iklim berbasis kearifan lokal, 2) Menganalisis dampak dari adanya penguatan civic engagement Masyarakat Adat Sendi dalam menghadapi dampak perubahan iklim berbasis kearifan lokal, 3) Menganalisis hambatan dan tantangan dari adanya penguatan civic engagement Masyarakat Adat Sendi dalam menghadapi dampak perubahan iklim berbasis kearifan lokal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa: 1) Observasi secara natural yang dilakukan bersama para informan yaitu Masyarakat Adat Sendi yang diamati berupa perilaku dan karakter, 2) Wawancara semi terstruktur kepada delapan orang Masyarakat Adat Sendi, 3) Dokumentasi dengan melakukan penelusuran dokumen kepemilikan tanah dan sumber bacaan sekunder dari artikel jurnal dan buku yang relevan dengan topik permasalahan penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan uji triangulasi metode dan sumber data. Dalam analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Bentuk strategi penguatan civic engagement yang dilakukan oleh Masyarakat Adat Sendi melalui adaptasi dan mitigasi berbasis kearifan lokal dalam menghadapi perubahan iklim sebagai berikut: a. Pelestarian hutan adat atau larangan yang termasuk dalam klasifikasi civic engagement as collective action, b. Pelestraian tradisi ngansu banyu aras yang termasuk dalam kalsifikasi civic engagement as political involvement, c. Penanaman pohon bambu yang termasuk dalam klasifikasi civic engagement as collective action, d. Konsep pertanian sustainable dan pemukiman agroforestry termasuk dalam klasifikasi civic engagement as collective action, e. Kegiatan rembug warga atau musyawarah yang termasuk dalam klasifikasi civic engagement as social change, f. Pengembangan kawasan pariwisata berbasis kearifan lokal yang termasuk dalam klasifikasi civic engagement as political involvement. 2) Dampak dari adanya penguatan civic engagement pada yaitu meningkatnya kapasitas adaptasi dan mitigasi Masyarakat Adat Sendi dalam menghadapi dampak perubahan iklim, dan Menguatnya etika lingkungan hidup. 3) Hambatan dan tantangan dalam penguatan civic engagement yaitu adanya status kepemilikan tanah dan hutan adat yang masih menjadi sengketa antara Masyarakat Adat Sendi dengan Perhutani, dan terjadinya perubahan sosial akibat Pandemi Covid-19 pada Masyarakat Adat Sendi.