Abstrak


Religiusitas dalam geguritan kristal emas karya suwardi endraswara (suatu tinjauan semiotik)


Oleh :
Rohadi Budi Widyatmoko - C0103041 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) aspek struktural yang terdapat dalam kesepuluh geguritan, yang meliputi struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik puisi terdiri dari diksi, pengimajian, kata kongkret, versifikasi, tipografi, sedang struktur batinnya meliputi tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada dan suasana penyair (tone), serta amanat (ittention), (2) bagaimana nilai estetis yang terkadung di dalam kesepuluh geguritan karya Suwardi Endraswara, (3) mengungkapkan makna religius yang terkandung di dalam kesepuluh geguritan Suwardi Endraswara. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan aspek struktural dari kesepuluh geguritan Suwardi Endraswara yang meliputi struktur fisik dan struktur batinnya, (2) mendeskripsikan nilai-nilai estetis kesepuluh geguritan Suwardi Endraswara, (3) mendeskripsikan makna religius kesepuluh geguritan Suwardi Endraswara. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan sruktural puisi dan jpendekatan semiotik. Pendekatan struktural diterapkan karena yang diambil dari penelitian ini adalah sebuah karya sastra yang di dalamnya mengandung struktur, dan untuk mengurai unsur intrinsik dari karya ini. Sedang pendekatan semiotik sastra diterapkan untuk mengurai hubungan unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik dari karya sastra ini. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam penelitian ini. Bentuk penelitian deskriftif kualitatif. Sumber data terdiri dari dua jenis yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berupa kesepuluh geguritan dalam antologi geguritan Kristal Emas karya Suwardi Endraswara. Sumber data sekunder diperoleh dari informan yaitu pengarang, majalah, dan buku-buku pustaka yang terkait dengan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah kesepuluh geguritan karya Suwardi Endraswara yang mengandung unsur-unsur struktur sastra, nilai-nilai estetis dan nilai-nilai religius. Data sekunder berupa biografi pengarang, hasil wawancara dengan pengarang, artikel, dan buku-buku yang memuat tentang nilai-nilai estetis dan nilai-nilai religius. Tehnik analisis data menggunakan tehnik analisis struktur, tehnik wawancara, dan tehnik kepustakaan. Tahap analisis data terbagi menjadi tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun metode penyajian hasil analisis data menggunakan model analisis jaringan atau mengalir (flow model of analysis). Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kesepuluh geguritan Suwardi Endraswara memiliki struktur yang terdiri dari struktur fisik dan struktur batin. Kesepuluh geguritan Suwardi Endraswara juga mengungkapkan nilai-nilai estetis dan makna nilai-nilai religius yang sangat mendalam.