Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang memegang kendali berbagai aspek dalam tatanan kehidupan sebagai agent of change, guardian of value, iron stock, moral force, dan social control. Optimisme merupakan salah satu kualitas dasar dari mental yang tangguh untuk menjadikan mahasiswa dapat melaksanakan peran tersebut secara optimal. Salah satu hal penting yang dapat mengarahkan individu pada optimisme adalah harga diri. Berkenaan dengan hal ini, terdapat kecenderungan berupa schadenfreude yang turut menentukan korelasi harga diri dan optimisme. Hal ini menjadi suatu keprihatinan ketika optimisme yang merupakan kualitas hidup positif, apabila didasari oleh harga diri yang dipicu oleh schadenfreude, dapat mengarahkan pada kualitas diri yang negatif. Oleh karena itu, penelitian ini ingin memeriksa peran schadenfreude sebagai variabel mediator dari harga diri terhadap optimisme mahasiswa.
Partisipan penelitian kuantitatif ini adalah 105 orang mahasiswa aktif Universitas Sebelas Maret. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling insidental. Penelitian ini menggunakan tiga modifikasi instrumen, yaitu Skala Optimisme, Skala Schadenfreude, dan Skala Harga Diri. Data dianalisis menggunakan path analysis dan menunjukkan bahwa pengaruh langsung memiliki koefisien lebih besar dibanding pengaruh tidak langsung (0,456 > 0,133). Namun demikian, penelitian ini membuktikan dengan akurat bahwa harga diri, schadenfreude, dan optimisme memiliki keterkaitan, dan arah hubungannya ditentukan oleh konstruk teori yang mendasarinya
