Pembuat perubahan memiliki peran penting untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Keyakinan diri penting bagi pembuat perubahan untuk mempertahankan dan yakin akan gagasannya di tengah skeptisisme dan kritik orang-orang di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan trait kepribadian dengan efikasi diri pada pembuat perubahan. Subjek dalam penelitian ini adalah pembawa perubahan yang telah berhasil membuat perubahan positif di lingkungannya yang dipilih menggunakan purposive sampling dan didapatkan sebanyak 106 pembawa perubahan. Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara trait openness to experiences (r = 0,315 ; p = 0,002) dan extraversion (r = 0,245 ; p = 0,012) dengan efikasi diri khusus dalam membuat perubahan. Selain itu, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan negatif trait neuroticism (r = - 0,215 ; p = 0,039). Di sisi lain, tidak didapatkan korelasi yang signifikan pada dua trait kepribadian lainnya yaitu conscientiousness (r = 0,190 ; p = 0,072) dan agreeableness (r = -0,167 ; p = 0,160) dengan efikasi diri khusus. Hasil penelitian ini berkontribusi pada dasar pengambilan keputusan untuk menyeleksi calon pembuat perubahan yang berpotensi. Dan dapat digunakan untuk mendukung proses seleksi dan pengembangan karyawan yang dapat berkontribusi dalam kemajuan perusahaan.
