Ketimpangan pendapatan menjadi salah satu masalah yang sering dijumpai di dunia, seperti di negara berpendapatan menengah. Ketimpangan pendapatan terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapatan antara masyarakat berpendapatan tinggi dengan masyarakat berpendapatan rendah. Negara yang mengalami ketimpangan pendapatan tinggi cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat sehingga distribusi pendapatan di masyarakat tidak merata karena pertumbuhan pendapatan juga tidak merata. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suku bunga, kredit domestik, dan nilai tukar terhadap ketimpangan pendapatan di ASEAN-4 tahun 2000 - 2021. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari World Bank, United Nations Development Programme (UNDP), dan International Monetary Fund (IMF). Penelitian ini menggunakan data time series pada tahun 2000 – 2021 dan data cross section yang terdiri dari empat negara di ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel melalui alat bantu Eviews 10 dengan model terpilih Fixed Effect Model (FEM). Hasil dari penelitian ini bahwa variabel suku bunga dan kredit domestik berpengaruh negatif signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di ASEAN-4 pada tahun 2000 – 2021. Kemudian variabel nilai tukar berpengaruh positif signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di empat Negara ASEAN pada tahun 2000 – 2021.
