Abstrak


MEME SEBAGAI REPRESENTASI KRITIK KEBIJAKAN


Oleh :
Isa Ias Soares - D0219043 - Fak. ISIP

Hadirnya internet semakin meningkatkan luasnya penggunaan internet setiap tahunnya. Meningkatnya intensitas internet mulai menciptakan media-media baru yang lebih inovatif, salah satunya adalah meme. Meme yang awalnya dibuat untuk hiburan dengan menggabungkan beberapa pesan tanda namun seiring perkembangannya juga mampu merambah ke dalam media partisipasi politik dari masyarakat seperti halnya dalam penyampaian kritik terhadap kebijakan Pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik oleh Kominfo melalui tagar twitter #blokirkominfo dimana berdasarkan Analisa dari DroneEmprit konten meme menjadi konten yang banyak mendapat interaksi dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna pesan dan bentuk kritik dalam meme.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan dianalisis menggunakan Semiotika Roland Barthes yang terbagi menjadi tiga tahap yaitu tahap denotasi, konotasi, dan mitos, serta Teknik pengumpulan yang digunakan adalah intertekstualitas dan studi dokumen. Objek penelitian adalah meme-meme yang diunggah dalam tagar twitter #blokirkominfo pada periode Agustus-Juli 2022 dan sebanyak 20 meme dipilih dengan teknik purposive sampling.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat lima bentuk kritik yang ditunjukkan terhadap Kebijakan Pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) oleh Kominfo yaitu meme kritik deskriptif untuk mendeskripsikan kejadian, meme kritik ekspresif sebagai bentuk respon masyarakat dalam mengekspresikan perasaan terhadap kebijakan, meme kritik kekurangan untuk menunjukkan celah atau kelemahan dalam kebijakan, meme kritik ad hominem sebagai bentuk serangan personal dan jauh dari substansi kritik, dan meme kritik saran yang menawarkan solusi atau saran terhadap kebijakan.