Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan metode kooperatif tipe jigsaw menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada metode konvensional pada materi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. (2) Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa yang lebih tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada aktivitas belajar siswa yang lebih rendah pada materi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. (3) Untuk mengetahui apakah setiap penggunaan metode pembelajaran menghasilkan prestasi belajar yang berbeda pada masing-masing kelompok aktivitas belajar siswa dan masing-masing kelompok aktivitas belajar siswa menghasilkan prestasi belajar yang berbeda pada setiap metode pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jaten tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 278 siswa yang terbagi dalam 7 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 kelas dengan jumlah siswa kedua kelas tersebut adalah 79 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Uji coba instrumen dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jaten. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yang berupa data nilai matematika pada Mid Semester II Kelas VII tahun ajaran 2008/2009. Metode angket untuk data aktivitas belajar siswa dan metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa pada materi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Sebagai persyaratan analisis yaitu populasi berdistribusi normal menggunakan uji Lilliefors dan populasi mempunyai variansi yang sama (homogen) menggunakan metode Bartlett.