Abstrak


Hubungan Frekuensi Penggantian Pembalut Wanita dengan Gejala Vulvitis Saat Menstruasi


Oleh :
Karina Wahyu Utari - G0016123 - Fak. Kedokteran

Masa pubertas pada perempuan pertama kali ditandai dengan datangnya menstruasi. Perilaku kebersihan diri (personal hygiene) saat menstruasi menjadi isu penting terutama kejadian vulvitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi penggantian pembalut dengan gejala vulvitis saat menstruasi pada mahasiswa putri angkatan 2023 (semester I) Prodi Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian observasional analitik. Sampel yang digunakan sebanyak 55 mahasiswa perempuan yang diambil dengan menggunakan teknik kuota sampling non proporsional. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mengganti pembalut sebanyak empat kali (29,1%) sehari dan paling sedikit sebanyak 1 responden yang mengganti pembalut perhari sebanyak satu kali (1,8%) dan tujuh kali (1,8%). Responden yang mengalami gejala vulvitis paling banyak yaitu gejala keputihan sedangkan gejala lain seperti gatal, rasa terbakar, kulit kemaluan kemerahan, bersisik, bengkak, terdapat lesi dan cairan kental berbau pada vagina lebih sedikit ditemukan. Hasil uji regresi linear sederhana menunjukkan bahwa 7,3% variabel independen memengaruhi variabel dependen dan 92,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Pengaruh frekuensi penggantian pembalut dan gejala vulvitis menunjukkan hasil yang signifikan (p-value=0,045). Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlunya perilaku kebersihan diri saat menstruasi sebagai tindakan pencegahan vulvitis.