Abstrak
Latar Belakang: Obstruksi duodenum kongenital merupakan kongenital yang paling banyak terjadi kelainan pada bayi baru lahir. Hampir 50?ri seluruh kasus kelainan kongenital adalah obstruksi duodenum. Beberapa kondisi obstruksi kongenital yang dapat memburuk prognosis pasien, seperti prematuritas, berat badan lahir rendah (BBLR), bawaan lainnya kelainan, jenis obstruksi, dan jenis operasi yang dilakukan.
Tujuan: Untuk mengetahui faktor prognostik mortalitas pada pasien kongenital obstruksi duodenum di RSUP Dr. Moewardi Surakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional mendekati. Data pasien obstruksi duodenum kongenital diambil rekam medis rawat inap bulan Januari 2019 sampai dengan Desember 2020 di RSUD Dr Rumah Sakit, Surakarta. Diagnosis, usia kehamilan, berat badan lahir, jenis obstruksi, kelainan bawaan lainnya, dan prosedur pembedahan yang dilakukan juga tercatat. Data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 25.0, dan Fisher's Exact satu arah tes dilakukan.
Hasil: Dari 20 sampel penderita obstruksi duodenum kongenital, sebagian besar diantaranya lahir cukup bulan sebanyak 13 pasien (65%). Ada 11 (55%) bayi yang meninggal. Berdasarkan jenis obstruksinya, jenis obstruksi total berjumlah 12 (60%) pasien dengan angka kematian 81,8%. 13 pasien (65%) memiliki penyakit penyerta kelainan bawaan. Prosedur pembedahan yang paling umum dilakukan adalah duodenojejunostomi (45%). Uji Fisher's Exact juga menunjukkan signifikan secara statistic data (P = 0,04).
Kesimpulan: Terdapat 20 sampel dengan obstruksi duodenum kongenital. Jumlah seluruhnya jenis obstruksi memiliki angka kematian tertinggi. Variabel lain seperti kehamilan umur, berat badan lahir, dan kelainan bawaan lainnya tidak berpengaruh signifikan kematian dalam penelitian ini.
