Bottom ash adalah residu yang dihasilkan, dikeluarkan, dan tertinggal di bawah tungku pembakaran dari sisa pembakaran berbagai hal termasuk limbah B3. Penelitian ini menguji 2 jenis parameter, yaitu parameter kimia dan fisika. Parameter kimia yang diuji adalah kandungan logam berat Cr6+. Metode yang digunakan dalam pengujian logam berat Cr6+ ini adalah dengan menggunakan metode spektofotemer UV-Vis. Hasil pengujian menyatakan bahwa kandungan logam berat dalam bottom ash sangat rendah, yaitu <0>bottom ash termasuk ke dalam kategori zona 2. Lalu, hasil uji laboratorium kadar air, kadar lumpur, dan absorpsi/daya serap air menunjukkan bahwa ketiga parameter ini melebihi baku mutu yang ada yang sudah tercantum dalam ASTM C 566, ASTM C 117, dan ASTM C 128 dengan masing-masing hasil uji adalah 9,6%; 34,1%; 10,7%. Sedangkan hasil uji laboratorium berat jenis berada di bawah ambang batas yang telah tercantum dalam ASTM C 128 dan hasil uji berat jenis SSD adalah 1,8. Berdasarkan hasil uji laboratorium, bottom ash hasil insinerasi limbah medis di PT Arah Environmental Indonesia dapat dilakukan. Namun, dikarenakan beberapa parameter fisika tidak sesuai dengan standar baku mutu yang ada, perlunya penyesuaian komposisi yang diterapkan.