;

Abstrak


Uji Performa Diagnosis Presepsin dan Monocyte Distribution Width pada Pasien Sepsis


Oleh :
Agri Vina B S - S971908001 - Fak. Kedokteran

UJI PERFORMA DIAGNOSTIK PRESEPSIN DAN MONOCYTE DISTRIBUTION WIDTH PADA PASIEN SEPSIS

 INTISARI

Agri Vina Brahmantiani Suryono1*, Amiroh Kurniati2, Tonang Dwi Ardyanto3 
1*Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi di Surakarta
2 Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi di Surakarta
3 Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RS Universitas Sebelas Maret

Sepsis didefinisikan sebagai disfungsi organ yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh disregulasi respon tubuh terhadap infeksi. Identifikasi sepsis dini terhambat oleh kompleksitas definisi sepsis dan kurangnya biomarker yang dapat diandalkan. Karakteristik biomarker yang penting untuk diagnosis dini sepsis harus memiliki ciri-ciri berikut: peningkatan yang signifikan dan cepat saat terjadi sepsis, penurunan yang cepat setelah pengobatan yang efisien, waktu paruh yang pendek, serta prosedur penentuan yang mudah dan sederhana. Namun belum ada satu pun biomarker yang memiliki kualitas ide tersebut. Presepsin adalah biomarker imunologi sebagai hasil ikatan komponen bakteri gram negatif dan gram positif kompleks dengan CD14. Monosit adalah salah satu respon pertama terhadap infeksi dalam darah dan jaringan perifer yang menunjukkan heterogenitas morfologi dan volumetrik yang bisa dilihat dari hasil MDW. Kedua marker tersebut diharapkan dapat menjadi marker awal penanda sepsis tanpa menunggu hasil kultur.
Penelitian ini menggunakan rancangan crosssectional di Sub Instalasi Patologi Klinik dan Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Moewardi di Surakarta pada bulan Februari- Maret 2024. Subjek penelitian adalah pasien sepsis di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. Penetapan cutoff dengan kurva ROC dan nilai AUC. Uji diagnostik dilakukan dengan menghitung sensitivitas, spesifisitas, PPV, NPV, akurasi diagnostik, LR+, dan LR-  bermakna apabila p<0>Hasil penelitian ini menunjukkan kadar Presepsin pada cutoff 15,64ng/mL mempunyai nilai diagnostik pada kejadian pasien sepsis bakterial dengan sensitivitas 71,9%; spesifisitas 70,0%; PPV 60,5%; NPV 79,5%; PLR 2,396; dan NLR 0,402. Pemeriksaan MDW pada cutoff 30,39 ng/mL mempunyai sensitivitas 84,4%; spesifisitas 84,0%; PPV 77,1%; NPV 89,4%; PLR 5,723; dan NLR 0,186. Kombinasi dari Presepsin dan MDW mempunyai sensitivitas 93,8%; spesifisitas 76,0%; PPV 71,4%; NPV 95,0%; PLR 3,906; dan NLR 0,082
Penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil analisis Presepsin pada kejadian sepsis bakterial memiliki nilai diagnostik yang sedang. Hasil analisis MDW pada cutoff 30,39 ng/mL menggambarkan MDW dapat digunakan untuk skrining pasien sepsis bakterial. Hasil tersebut Kombinasi Presepsin dan MDW mempunyai nilai diagnostik yang baik.. Kekurangan penelitian ini karena menggunakan hematology analyzer merk tertentu serta belum memperhatikan riwayat penggunaan antibiotik pada pasien..