Abstrak


Pola-pola komunikasi kelompok Pelajar dalam aksi demo studi deskriptif kualitatif tentang pola komunikasi pelajar dalam aksi demo di sman 3 boyolali


Oleh :
Daru Gravianto - D0204044 - Fak. ISIP

Perkembangan pendidikan yang semakin maju tidak terlepas dari kualitas pendidik maupun yang di-didik, era informasi modern saat ini memicu terbukanya pemahaman dan pemikiran yang lebih kritis. Dimana kadang seseorang atau kelompok orang tertentu lebih mengutamakan keadaan kritis itu dengan cara praktis, misalnya demo. Kenapa demo, karena demo saat ini bukanlah hal yang tabu untuk dilakukan. Karena negara kita sudah masuk dalam era demokrasi, dalam berdemokrasi haruslah ada pelampiasan/ penyaluran segala uneg-uneg manusia yang dikuasai, sesuai dengan prinsip keterbukaan dalam demokrasi. Maka salah satu rekayasa untuk menyulap kedaulatan rakyat dalam retorika kebebasan dalam demokrasi itu adalah demonstrasi. Demonstrasi, bagi masyarakat manapun, adalah pilihan wajar di era demokratisasi dan modern seperti sekarang ini. Demonstrasi, walau dilakukan oleh pelajar, akan tetap bergema suaranya. Negeri ini sedang menderas demokratisasi, sehingga aspirasi tidak lagi kedap suara. Dengan berdemonstrasi, mereka sedang menjalani laku orang dewasa dengan aspirasi yang layak didengar oleh orang yang usianya jauh diatas mereka, tidak terkecuali oleh pelajar sekolah sakalipun. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana kelompok yang masih pelajar mampu melakukan aksi demontrasi/demo. Cara dan metode apa yang digunakan untuk melakukan aksi demo tersebut. Cara dan metode yang dimaksud adalah pola komunikasi pada kelompok yang bagaimana atau terbentuk dalam aksi demo tersebut. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualititatif dengan menggunakan metode wawancara/ interview mendalam terhadap narasumber. Responden dari penelitian ini adalah guru dan karyawan yang mengetahui aksi demo. Data dari hasil interview kemudian dianalisa dengan teori yang sesuai dan relevan. Dari hasil penelitian ini memperlihatkan pola komunikasi pelajar dalam aksi demo. Pola yang terbentuk adalah pola komunikasi searah dimana komunikator sebagai orang yang berkuasa dalam menyampaikan pesan, yaitu pesan yang berisi isu-isu mengenai tranparansi keuangan sekolah; dibatasinya kegiatan ektrakurilkuler; pelaksanaan awal dan perencanaan study tour dan HUT sekolah, sedangkan saluran yang digunakan adalah forum kesiswaan yang ada disekolah dengan mengumpulkan perwakilan kelas, yang selanjutnya diteruskan kepada komunikan yaitu siswa lainnya di kelas masing-masing, dengan demikian menghasilkan efek terjadinya demo.