Peningkatan pembangunan cafe di Kawasan Cemoro Kandang dari tahun ke tahun telah mengakibatkan peningkatan konversi lahan pertanian. Perubahan ini didorong oleh kebutuhan pariwisata, dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dalam jangka panjang jika tidak diimbangi dengan usaha konservasi dan pelestarian lahan yang memadai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran nilai dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar pengunjung untuk biaya konservasi lahan rawan bencana. Harapannya, penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran pengunjung untuk berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, dengan bersedia membayar untuk implementasi upaya konservasi dan pelestarian lahan di Kawasan Cemoro Kandang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah analisis Contingent Valuation Method (CVM), analisis regresi logistik biner, dan analisis regresi berganda. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa besaran nilai yang bersedia dibayar oleh pengunjung café adalah sebesar Rp 7.000,00 dan variabel yang paling berpengaruh terhadap willingness to pay adalah variabel tingkat pendapatan, frekuensi kunjungan, dan tingkat pengetahuan. Penulis memberikan saran bahwa pihak pengelola café dan pemerintah daerah perlu berkoordinasi dalam membentuk skenario konservasi lahan agar tercapai tujuan pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan menerapkan prinsip green economy.
