Otonomi keuangan daerah menggambarkan sejauh mana aktivitas ekonomi dapat meningkatkan pendapatan masyakarat dalam periode tertentu. Kemampuan pemerintah daerah dalam mendanai kegiatan pemerintahan secara mandiri menunjukkan kemandirian keuangan suatu daerah. Kemandirian keuangan setiap daerah dapat diukur dari besarnya perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pajak Hotel menjadi penyumbang kontribusi terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal sebagai daerah pariwisata memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan seperti jumlah wisatawan dan jumlah hotel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah wisatawan dan jumlah hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan pajak hotel sebagai intervening variable di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dan analisis jalur (path analysis) rentang waktu 2012-2022.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah wisatawan lokal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), jumlah wisatawan mancanegara berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), jumlah hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan pajak hotel hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jumlah wisatawan lokal berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak hotel, jumlah wisatawan mancanegara tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak hotel, dan jumlah hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak hotel. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat lebih meningkatkan potensi pariwisata yangada agar semakin banyak wisatawan yang datang untuk berkunjung dan menginap terlebih wisatawan mancanegara guna mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
