Sektor keuangan yang berkembang dengan baik akan meminimalkan biaya transaksi dan biaya monitoring dan informasi asimetris; sehingga terjadi peningkatan intermediasi keuangan. Keberadaan sektor keuangan yang berkembang dengan baik meningkatkan penciptaan jasa keuangan serta aksesibilitas terhadapnya dalam antisipasi terhadap permintaan mereka oleh para pelaku di sektor riil ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh pembangunan keuangan terhadap pertumbuhan sektor riil yang digambarkan melalui Produk Domestik Bruto per Kapita. Penelitian ini mengambil scope wilayah negara ASEAN-4 yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand pada rentang tahun 2001-2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel yang terdiri dari satu variabel dependen yakni PDB per Kapita dan tiga variabel independen yakni kredit domestik, broad money, dan interest rate spread sebagai proksi dari pembangunan keuangan. Berdasarkan uji pemilihan model yang dilajkukan Fixed Effect Model merupakan model yang terbaik untuk menjelaskan hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Penilitian ini menujukkan hasil dimana variabel kredit domestik sebagai proksi pertama pembangunan keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap PDB per Kapita. Hubungan pengaruh yang serupa juga ditemukan pada variabel broad money sebagai proksi kedua pembangunan keuangan yakni memiliki pengarh yang positif dan signifikan terhadap PDB per Kapita. Sebaliknya, variabel Interest Rate Spread memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap PDB per Kapita.
