Abstrak


PENGARUH TINGKAT KEMISKINAN, PENDIDIKAN, AKSES SANITASI LAYAK, DAN AKSES AIR MINUM LAYAK TERHADAP PREVALENSI STUNTING DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 – 2021


Oleh :
Putri Purvita Sari - F0120102 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Stunting merupakan masalah gizi yang signifikan. Ketidakmampuan anak balita untuk berkembang akibat penyakit yang berkepanjangan dan kekurangan gizi kronis dikenal sebagai stunting. Di Pulau Jawa sendiri Jawa Tengah menjadi provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi tahun 2022 dengan persentase 20,8 persen. Angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen dan standard WHO di bawah 20 persen. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting belum berhasil. Sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa berbagai faktor saling terkait, termasuk faktor sosial, ekonomi, pendidikan, dan lingkungan, yang mungkin berkontribusi terhadap stunting. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh kemiskinan, pendidikan, akses sanitasi layak, dan akses air minum layak terhadap prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah 2015 – 2021. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kemiskinan berpengaruh positif terhadap prevalensi stunting, variabel pendidikan (angka partisipasi sekolah) tidak berpengaruh terhadap prevalensi stunting, sementara variabel akses sanitasi layak dan akses air minum layak berpengaruh negatif terhadap prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 – 2021.