Abstrak


Keberhasilan Implementasi Program Skill Development Center dalam Mengurangi Pengangguran di Kota Surakarta


Oleh :
Dania Ridayanti Kusumadewi - D0119028 - Fak. ISIP

Salah satu upaya pemerintah dalam mengentaskan pengangguran adalah dengan program Skill Development Center (SDC) yaitu program pelatihan kerja, sertifikasi, dan penempatan kerja sesuai dengan potensi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan implementasi program SDC dalam mengurangi pengangguran di Kota Surakarta dilihat dari enam variabel, yaitu: ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik dan agen pelaksana, kecenderungan dan tendensi disposisi para pelaksana, kondisi antar organisasi serta tindakan pelaksana, dan lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumentasi. Analisis datanya menggunakan tahapan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas datanya menggunakan triangulasi sumber. 

 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari keenam variabel yang diteliti terdapat dua variabel yang menunjukkan keberhasilan penuh karena tidak ditemukan hambatan, yaitu variabel kecenderungan dan tendensi disposisi para pelaksana dan variabel kondisi antar organisasi serta tindakan pelaksana. Keberhasilan variabel kecenderungan dan tendensi disposisi para pelaksana adalah semua pelaksana mendukung implementasi program SDC. Keberhasilan dalam variabel kondisi antar organisasi serta tindakan pelaksana adalah hubungan koordinasi diantara para pelaksana terjalin dengan baik. Sedangkan pada empat variabel sisanya ditemukan hambatan dalam pelaksanaannya. Keberhasilan variabel ukuran dan tujuan kegiatan dilihat dari adanya tujuan sudah jelas, tetapi ditemukan hambatan bahwa lembaga forumnya masih belum kuat. Variabel sumber daya keberhasilannya dapat dilihat dari adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Kota Surakarta dan stakeholder lainnya, serta bisa memanfaatkan sarana prasarana yang sudah ada. Namun, ditemukan penghambat yaitu tidak ada regulasi dari pusat yang mengatur anggaran SDC dan kualitas serta inventarisasi sarana prasarananya masih kurang. Keberhasilan variabel karakteristik dan agen pelaksana adalah rapat koordinasi rutin dilakukan, komunikasi lancar, dan tidak ada konflik antarpelaksana. Namun, ditemukan kendala terkadang terdapat egosentris di setiap organisasi karena tugas dan perannya. Keberhasilan variabel lingkungan ekonomi, sosial, dan politik dilihat dari dijadikannya SDC sebagai program prioritas nasional, didukung anggaran dari APBN dan APBD, dan sudah ada perusahaan yang berniat memberikan bantuan. Program pelatihannya juga dinilai memuaskan dan sesuai kebutuhan masyarakat, tetapi perlu memperbaiki kedisiplinan dan proses seleksinya.