;
Desa Ponggok telah berhasil mencuri perhatian sebagai destinasi wisata air yang sangat unik dan populer di Jawa Tengah. Dulunya merupakan desa jauh tertinggal perekonomiannya, desa termiskin bahkan masuk dalam kategori desa tertinggal. Beberapa tahun terakhir Desa Ponggok telah sukses memberikan manfaat perekonomian sangat besar yaitu membantu meningkatkan pendapatan masyarakat hingga daerahnya. Penelitian ini menggunakan data primer pendekatan kualitatif metode studi kasus melalui survei dan wawancara informan. Hasil penelitian mengungkapkan telah terjadi komodifikasi menjadi Desa Wisata Ponggok dengan memanfaatkan dana desa dan investasi modal sosial melalui pemberdayaan masyarakat. Dampak positifnya, antara lain: perluasan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan, taraf hidup, kesejahteraan dan terbukanya wawasan masyarakat lokal. Tidak dapat dipungkiri, komodifikasi juga menimbulkan dampak negatif. Timbulnya konflik sosial antar warga maupun warga yang bermigrasi ke Desa Ponggok. Kehidupan masyarakat dan fasilitas wisata berubah ke arah westernisasi dan lebih hedon. Saat Libur Akhir Tahun dan Lebaran masyarakat lokal disibukkan dengan aktivitas kepariwisataan, tidak lagi bersilaturahmi ke antar rumah. Padatnya wisatawan menyebabkan kemacetan, polusi udara, air, suara hingga pencemaran sampah. Dari segi kapasitas dan kualitas jalan menuju Umbul Sigedang Kapilaler, Umbul Besuki dan Waduk Galau belum cukup mendukung pergerakan wisatawan. Pengemasan budaya lokal menjadi sesuatu yang bernilai global yang dapat dinikmati masyarakat umum.