Seksualitas adalah bagian kompleks dari perkembangan remaja yang tidak hanya terbatas pada proses biologis, melainkan juga tentang emosi, aspek diri, dan hubungan interpersonal. Selama ini, masyarakat sering kali berfokus pada aspek perilaku dan risiko-risikonya saja. Kejadian miskonsepsi seperti ini ditemukan dalam film Dear David (2023). Film Dear David membawa topik seksualitas remaja secara lebih luas yakni mencakup proses pengelolaan komunikasi secara interpersonal. Film Dear David bercerita tentang seorang siswi SMA berprestasi yang gemar menulis cerita fiksi berbau erotis tentang laki-laki yang disuka. Penonton menilai film Dear David sebagai wujud glorifikasi pelaku pelecehan seksual. Namun di lain sisi, film ini mendapat perhatian khusus dari penulis skenario terkenal tanah air Joko Anwar. Dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes dan teori manajemen komunikasi privasi, peneliti dapat memahami tanda visual maupun verbal yang ditampilkan dalam film tersebut. Peneliti memberikan makna pada adegan yang dipilih sebagai kriteria sampel. Kesimpulan dari penelitian ini yakni dalam film terdapat scene-scene yang merepresentasikan kepemilikan informasi seksualitas remaja, Remaja membuat Privat Boundaries untuk memilih siapa saja yang bisa mengakses informasi pribadinya melalui kriteria budaya, motivasi, dan rasio untung—rugi. Ketika terjadi turbulensi privasi, remaja melakukan adaptasi diantaranya menarik diri dari lingkungan yang tidak mendukung, mencari dukungan dari orang tua, membuka komunikasi dengan sahabat dan mengadukan pelaku penyebar konten pribadi kepada pihak sekolah.
