Traditional Complementary Medicine (T&CM) telah banyak digunakan di seluruh dunia. Penggunaan T&CM telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di negara anggota Association of Southeast Asian (ASEAN). Penggunaan T&CM tertinggi di Malaysia (55,6%), diikuti oleh Singapura (42,7%), Timor leste (29%), Brunei Darussalam (21,1%), Myanmar (13,4%), Filipina (6,3%), Kamboja (5,4%), Vietnam (3,5%), Thailand (2,6%), Laos (2,9%) dan Indonesia (2,0%). Oleh karena banyaknya penggunaan T&CM di negara kawasan ASEAN yang bervariasi, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada penggunaan T&CM di negara kawasan ASEAN pada periode 2012-2022. Penelitian ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan T&CM oleh masyarakat, sehingga dapat membantu pengembangan dan pemanfaatan potensi T&CM di negara kawasan ASEAN.
Penelitian ini merupakan systematic review dengan mengumpulkan data yang berasal dari Scopus, ProQuest, dan PubMed. Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel yang diterbitkan pada tahun 2012 – 2022, berbahasa Inggris dan Indonesia, full-text dan dapat diakses, artikel dengan penelitian primer, menggunakan T&CM sebagai fokus penelitian utama, memuat informasi mengenai faktor yang mempengaruhi penggunaan T&CM, dan lokasi penelitian di negara kawasan ASEAN. Critical appraisal dilakukan menggunakan ROBINS-I dan Ten Key Questions.
Sebanyak 68 artikel dimasukkan dalam systematic review. Penggunaan T&CM di negara kawasan ASEAN dipengaruhi oleh faktor sosio-demografis seperti faktor pendidikan, ekonomi, agama, etnis, gender, area tempat tinggal, usia, pekerjaan, dan status pernikahan. Selain itu, penggunaan T&CM di negara kawasan ASEAN juga dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti faktor kesehatan, psikologis, aksesibilitas, sumber informasi, sikap, pengetahuan, dan kepercayaan.
