Neraca perdagangan merupakan bagian dari rekening transaksi berjalan yang didalamnya terdapat catatan selish ekspor dan impor dari barang yang diperdagangkan dengan negara lain pada perdagangan internasional. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa depresiasi nilai tukar dapat meningkatkan neraca perdagangan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari nilai tukar, harga minyak dunia, dan indeks produksi industri terhadap neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2016-Desember 2022. Penelitian ini mengacu pada penelitian empiris yang sudah dilkaukan Ng et al. (2009) dengan menggunakan metode Vector Error Correction Model (VECM). Data menggunakan data time series bulanan dari Januari 2016 hingga Desember 2022 untuk negara Indonesia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai tukar, harga minyak dunia dan indeks produksi industri sangat signifikan berpengaruh negatif terhadap neraca perdagangan pada jangka panjang. Untuk jangka pendek, nilai tukar dan harga minyak dunia memiliki pengaruh negatif dan signifikan, sedangkan indeks produksi industri tidak signifikan. Pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan kegiatan industri dalam negeri serta industri berorientasi ekspor guna mendukung naiknya nilai tambah ekspor dan pengaruhnya pada surplus neraca perdagangan.
