Abstrak


Rumah Susun dengan Pendekatan Fleksibilitas Desain di Surabaya


Oleh :
Aldo Qafpandya Wisadono - I0219008 - Fak. Teknik

Pertumbuhan yang cepat penduduk perkotaan yang diwarnai oleh banyaknya kebutuhan tempat tinggal (Backlog) sebanyak 16.4 juta penduduk pada tahun 2020. Fenomena backlog juga terjadi di Surabaya dikarenakan factor internal dan eksternal, solusi yang dapat diterapkan adalah hunian vertikal berupa rumah susun. Problem desain pada rumah susun ini adalah bagaimana konsep perencanaan dan perancangan bangunan rumah susun hak milik yang dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh penggunanya. Bertolak dari UU RI no 20 thn 21 dan Permen Nomor 7/PERMEN/M/2007 perlu rusun dengan flesibilitas arsitektur. Menurut Kronenburg (2007) teori Fleksibilitas desain mengunakan tiga aspek temporal dimension, diantaranya, Time cycle and time management, Contiuinity and Stability, Implemented Overtime, Universal Design. Proses perencanaan dan perancangan melalui tahapan: identifikasi permasalahan, pengumpulan data, analisis data, dan merumuskan konsep. Prinsip arsitektur fleksibilitas diterapkan pada penentuan kriteria tapak, kriteria massa bangunan dan kriteria ruang. Penerapan kriteria desain Fleksibilitas Arsitektur pada bangunan rumah susun hak milik di Surabaya mencakup aspek konsep tapak, konsep ruang, konsep bentuk dan tampilan, konsep struktur, dan konsep utilitas.