Abstrak


PERUBAHAN GEOSTRATEGI PRANCIS DI KAWASAN INDO-PASIFIK PASCA BERGABUNGNYA AUSTRALIA KE DALAM ALIANSI AUSTRALIA, INGGRIS, DAN AMERIKA SERIKAT (AUKUS)


Oleh :
Richard Inotsume - D0419049 - Fak. ISIP

Hadirnya AUKUS sebagai pakta keamanan di kawasan Indo-Pasifik, mendapatkan respon dari beberapa negara. Terdapat dua respon yaitu yang mendukung dan yang menganggap adanya AUKUS ini membuat kawasan Indo-Pasifik menjadi ladang perlombaan persenjetaan. Prancis merupakan salah satu negara yang menganggap kalau hadirnya AUKUS mampu menciptakan perlombaan persenjataan di kawasan. Tidak hanya itu ketika AUKUS pertama kali diumumkan pada tahun 2021 Prancis merupakan salah satu negara dengan reaksi yang paling berani yaitu dengan menarik Duta Besar Prancis dari Australia dan Amerika Serikat. Hal ini mampu dipahami karena dengan bergabungnya Australia ke dalam AUKUS membatalkan kontrak kapal selamnya dengan Prancis. Kekesalan Prancis juga dikarenakan upaya yang sudah dilakukan oleh Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Prancis pertama kali mengumumkan France’s Indo-Pacific Strategy di tahun 2018 di Sydney dengan Prancis menganggap Australia sebagai mitra di kawasan karena program kapal selam masa depan milik Australia. Dengan bergabungnya Australia ke dalam AUKUS mengakibatkan beberapa perubahan dalam geostrategi Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perubahan geostrategi Prancis di kawasan Indo-Pasifik pasca bergabungnya Australia ke dalam AUKUS. Konsep Teori yang digunakan adalah geostrategy milik Jakub J Grygiel, konsep ini berfokus kepada perubahan geostrategi sebuah negara mampu dikarenakan banyak faktor. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pengambilan data menggunakan studi pustaka. Dari penelitian ini dapat dilihat perubahan-perubahan dalam geostrategi Prancis di kawasan Indo-Pasifik yaitu hilangnya sebutan Australia sebagai strategic partner Prancis di kawasan, batalnya kontrak kapal selam dengan Australia dan hilangnya dialog tiga negara yaitu Prancis, India, dan Australia