Abstrak


KEBERHASILAN PERBANYAKAN VEGETATIF SONOKELING (Dalbergia latifolia Roxb.) DARI BEBERAPA POPULASI DI KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN PERLAKUAN DOSIS IBA (Indole Butyric Acid)


Oleh :
Amabel Nola Dwi Asmara - H1019005 - Fak. Pertanian

Sonokeling merupakan salah satu jenis pohon penghasil kayu unggulan
Indonesia yang memiliki harga jual cukup tinggi karena keindahan corak dan
keawetan kayunya meskipun masa pertumbuhannya yang lama. Sonokeling
diminati pasar internasional sehingga menjadi primadona untuk ekspor kayu dari
Indonesia. Kebutuhan dan permintaan kayu sonokeling yang terus meningkat
perlu diiringi dengan upaya pelestarian dan peningkatan produktivitas sonokeling.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan metode perbanyakan stek
akar menggunakan genotipe-genotipe unggul dengan dikombinasikan ZPT (Zat
Pengatur Tumbuh) IBA (Indole Butyric Acid). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh perlakuan dosis ZPT IBA dan perlakuan asal populasi
terhadap kemampuan pertumbuhan stek akar sonokeling.
Penelitian ini menggunakan bahan stek yang berasal dari 3 populai yaitu
Jumantono (JN), Jumapolo (JP), dan Karanganyar (KR) yang berasal dari hutan
rakyat di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang diberi 4 taraf dosis ZPT
IBA yaitu 0, 150, 250, dan 350 ppm. Stek akar sonokeling dipelihara dalam
bedeng sungkup yang terletak di KHDTK Gunung Bromo selama tiga bulan.
Pengamatan terhadap parameter persentase hidup, persentase berakar, jumlah
akar primer, panjang akar primer, jumlah akar sekunder, jumlah tunas, panjang
tunas, jumlah daun, berat kering akar, dan berat kering tunas dan daun dilakukan
sebagai evaluasi terhadap perlakuan yang diberikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis ZPT IBA hanya berpengaruh
secara nyata pada jumlah akar primer stek akar sonokeling. Dosis ZPT IBA 250
ppm memberikan hasil terbaik dengan jumlah akar primer 10 helai. Asal populasi
berpengaruh secara nyata terhadap persentase stek hidup, persentase stek
berakar, jumlah akar sekunder, dan panjang tunas stek akar sonokeling. Secara
umum, asal populasi Jumantono memberikan hasil terbaik pada keempat variabel
tersebut (persentase stek hidup (71,67%), persentase stek berakar (62,50%),
jumlah akar sekunder (13 helai), dan panjang tunas (23,61 cm)). Interaksi
perlakuan dosis ZPT IBA dengan asal populasi tidak menghasilkan perbedaan
secara nyata terhadap semua variabel pertumbuhan stek yang diujikan.