Abstrak


PERTUMBUHAN SETEK BATANG VANILI (Vanilla planifolia Andrews) SETELAH PERLAKUAN VARIASI INTENSITAS CAHAYA DAN PENYIRAMAN


Oleh :
Dian Pratiwi Darmastuti - M0419020 - Fak. MIPA

Tanaman Vanili (Vanilla planifolia Andrews) mempunyai nilai ekonomis tinggi sebagai komoditas ekspor dan dapat berguna sebagai bahan campuran makanan dan minuman. Budidaya tanaman vanili dapat dilakukan dengan cara setek batang. Keberhasilan pertumbuhan tanaman vanili ini tergantung pada pengelolaan cahaya dan penyiraman yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi intensitas cahaya, penyiraman, dan kombinasi perlakuan keduanya terhadap pertumbuhan setek batang vanili, serta menentukan variasi kombinasi perlakuan intensitas cahaya dan penyiraman yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan setek batang vanili. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu variasi intensitas cahaya (tanpa paranet, paranet 50%, dan paranet 75%) dan variasi penyiraman (kapasitas lapang 70%, 50%, dan 30%). Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews ‘Vania 2’) diperoleh dari KARAVAN (Koperasi Rempah Vanila Nusantara) di kawasan Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Bahan setek batang menggunakan 2 ruas dengan 3 mata tunas dan ruas yang dipakai yaitu ruas ke-4 dan ke-5. Tahapan penelitian dimulai dengan persiapan media tanam, penentuan kapasitas lapang, persiapan bahan setek, penanaman, dan pengamatan parameter pertumbuhan. Parameter yang diamati meliputi jumlah akar adventif, panjang akar adventif, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, tebal daun, jumlah tunas aksiler, tinggi tunas aksiler, kandungan klorofil dan karotenoid, persentase perubahan berat basah, kerapatan stomata, rasio palisade, intensitas cahaya, dan kelembaban tanah. Data penelitian dianalisis dengan uji ANOVA dan DMRT dengan taraf kepercayaan 95%. Variasi intensitas cahaya secara signifikan memengaruhi jumlah akar adventif, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, tebal daun, jumlah tunas aksiler, tinggi tunas aksiler, jumlah total klorofil (a + b), kadar karotenoid, persentase perubahan berat basah, kerapatan stomata, dan rasio palisade Variasi penyiraman hanya signifikan terhadap jumlah akar adventif dan persentase perubahan berat basah. Kombinasi antara intensitas cahaya dan penyiraman secara signifikan memengaruhi persentase perubahan berat basah. Perlakuan tanpa paranet dan kapasitas lapang 70% (TPKL70) menunjukkan hasil terbaik dalam jumlah akar adventif, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, tebal daun, jumlah tunas aksiler, tinggi tunas aksiler, jumlah total klorofil (a + b), kadar karotenoid, persentase perubahan berat basah, dan kerapatan stomata.