Operasi militer khusus dilancarkan oleh Rusia pada 24 Februari 2022 terhadap Ukraina dengan dalih perlindungan terhadap masyarakat Rusia diwilayah timur Ukraina yang disebut sebagai korban dari diskriminasi oleh Pemerintah Ukraina. Dalam perang yang terjadi, Lithuania sebagai negara yang bertetangga dengan Rusia melihat bahwa agresifitas Rusia dalam menggunakan kekuatan militernya terhadap Ukraina sebagai ancaman. Oleh karena itu, Pemerintah Lithuania secara aktif mendonasikan persenjataan militer dan mendukungan untuk keanggotaan Ukraina dalam organisasi internasional. Pemerintah Lithuania juga melakukan reformasi pertahanan dalam internal dan mempererat hubungan dengan negara sekutunya. Sikap Pemerintah Lithuania ini disambut baik oleh masyarakatnya dengan melakukan penggalangan dana untuk Ukraina yang diinisiasi oleh Andrius Tapinas. Pemerintah Lithuania membantu mempromosiakan dan memfasilitasi penggalangan dana pembelian drone serang Andrius Tapinas karena dianggap sebagai cara lain masyarakat Lithuania dalam membantu Ukraina dan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Lithuania untuk membangun pertahanan Ukraina. Dalam penelitian ini penggalangan dana peralatan militer yang dilakukan oleh Andrius Tapinas akan dianalisa sebagai participative war dan bentuk dari track four dari Multi Tack Diplomacy. Dalam realita, gerakan yang dilakukan oleh Tapinas berhasil untuk mengumpulkan dana yang cukup untuk membelikan drone serang Bayraktar TB-2 dan mempengaruhi kebijakan Pemerintah Lithuania.
