Abstrak


Perancangan Pusat Konservasi Mangrove di Semarang dengan Konsep Ekowsiata


Oleh :
Viviazahra Handi Permata Putri - C0818063 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Krisis iklim merupakan suatu fenomena alam yang terjadi akibat adanya perubahan iklim di seluruh dunia tak terkecuali juga di Indonesia. Perubahan iklim ini disebabkan oleh gas rumah kaca yang terdiri dari karbon, metana dan uap air yang terjebak di lapisan stratosfer dalam jangka waktu panjang. Ekosistem mangrove yang berada di pesisir pantai dikembangkan dengan upaya untuk meningkatkan penyerapan karbon akibat dari efek gas rumah kaca. Ekosistem mangrove juga dapat dijadikan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Ekowisata yang terfokus pada konservasi dan pelestarian tanaman mangrove. Rancangan Pusat Konservasi dibuat dengan konsep ekowisata di wilayah pesisir pantai maron di Jl Tugurejo, Tugu, Kota Semarang. Lokasi ini dipilih dikarenakan dekat dengan pesisir pantai dan terdapat lahan kosong yang cukup luas. Rancangan dibuat dengan mengimplementasikan bentuk-bentuk dari aspek venustas tanaman mangrove, yaitu bagian akar, batang, daun, dan bunga dengan tujuan edukasi dan memberikan entertain wisata sekaligus mengajak masyarakat untuk melestarikan tanaman mangrove.