Abstrak


HUBUNGAN HIPERGLIKEMIA BERKEPANJANGAN DENGAN PROGNOSIS STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI SURAKARTA


Oleh :
Chairrunnisa Miftah El Jannah - G0020060 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Satu dari empat orang berusia di atas 25 tahun mengalami stroke merupakan sindrom defisit neurologis akibat cedera fokal karena terbentuknya sumbatan trombus atau emboli pada sistem saraf pusat. Salah satu faktor risiko keparahan stroke iskemik adalah kondisi hiperglikemia yang akan memperparah kondisi inflamasi sistemik. Pemeriksaan hemoglobin terglikasi (HbA1c) menjadi rekomendasi indikator luaran pasien stroke iskemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan prospekstif antara hemoglobin terglikasi (HbA1c) dan prognosis buruk pada pasien stroke iskemik.

Metode: Berisi rancangan/desain penelitian, sampel, uraian singkat metode penelitian dan metode analisis data. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional kohort dengan pendekatan prospektif. Hubungan antara HbA1c dan prognosis stroke iskemik dievaluasi menggunakan analisis bivariate Chi-Square atau Fisher’s test dan uji korelasi spearman. Luaran fungsional sampel diketahui dengan pengukuran modified Rankin Scale (mRS) awal dan akhir (kategori variabel: >2 dan ≤2), serta Barthel Index (BI) awal dan akhir sampel (kategori variabel: <80>0)

Hasil: Dari 27 sampel yang terdiri dari 21 sampel dengan hiperglikemia (HbA1c ≥6%) dan 6 sampel non-hiperglikemi (HbA1c <6 xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed>

Kesimpulan: Secara statistik penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan kadar HbA1c dengan prognosis stroke iskemik.