Abstrak


ANALISA AIR TANAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM, REMOTE SENSING DAN METODE GEOLISTRIK DI KOTA SURAKARTA PERIODE 2003 – 2020


Oleh :
Sorja Koesuma - T781808001 - Fak. MIPA

Dengan meningkatnya perkembangan penduduk dan industri di Kota Surakarta dari tahun 2003 sampai sekarang membutuhkan dukungan sumber daya air yang banyak, karena air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Daya dukung sumber air yang tetap namun dengan kebutuhan yang makin meningkat  lambat laun akan menimbulkan masalah di masa depan. Penelitian ini menghitung nilai kerentanan air tanah (Groundwater) di Kota Surakarta dari tahun 2003 sampai 2020, dengan mengunakan data survai geolistrik pada tahun 2003, 2010 dan 2019/2020. Metode DRASTIC, metode GOD dan LULC (land use land change) digunakan untuk mengidentifikasi dan memetakan kerentanan air tanah pada daerah- daerah yang mempunyai potensi kekurangan groundwater. Hasil pendugaan kedalaman groundwater mengunakan metode geolistrik pada tahun 2019, diperoleh groundwater level terdangkal 34 meter dan level terdalam 101 meter. Hasil ini bersama-sama dengan data geolistrik tahun 2003 dan 2010 sebagai masukan untuk menghitung kerentanan air tanah dengan metode DRASTIC dan GOD. Sehingga diperoleh peta kerentanan air tanah tahun 2003, 2010 dan 2019 yang menunjukkan kerentanan tinggi pada beberapa kecamatan/kelurahan di Kota Surakarta. Berdasarkan peta citra satelit tahun 2003, 2008 dan 2019 diperoleh adanya penambahan luasan pemukiman 367 Ha dan pengurangan lahan sawah 110 Ha pada periode tersebut. Hal ini dibarengi dengan meningkatnya jumlah hotel dari 121 menjadi 165, dimana hotel merupakan salah satu industri wisata yang banyak mengunakan air tanah. Kerentanan tinggi ini juga disebabkan kenaikan jumlah penduduk yaitu 476.984 (2002) menjadi 519.587 (2019).