Abstrak


Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Pasien yang Menjalani Anestesi Umum dan Anestesi Regional


Oleh :
Ayu Shafira Mulyaningsih - G0020052 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Sebagai tindakan invasif, anestesi telah terbukti dapat menimbulkan perasaan cemas pada pasien yang akan menjalani operasi elektif. Rasa cemas merupakan suatu hal yang wajar, tetapi hal ini tetap perlu diperhatikan agar tidak berlebihan sehingga tidak menciptakan efek negatif pada keseluruhan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. Salah satu faktor dari rasa cemas ini adalah jenis anestesi yang akan digunakan pada pasien, yaitu anestesi umum dan anestesi regional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan tingkat kecemasan antara pasien yang menjalani anestesi umum dan anestesi regional.

Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta. Jumlah sampel berjumlah 100 orang melalui data primer dengan penyebaran kuesioner Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS) kepada pasien yang akan dilakukan operasi keesokan harinya.

Hasil: Ditemukan nilai skor APAIS yang terdiri dari tingkat kecemasan pada pasien dengan anestesi umum lebih tinggi secara signifikan dibanding pasien dengan anestesi regional (= 0,015). Terdapat korelasi negatif yang signifikan antara usia dan tingkat kecemasan (= 0,002). Tingkat pendidikan terakhir menunjukkan perbedaan signifikan terhadap tingkat kecemasan (= 0,026). Sedangkan, pengalaman anestesi sebelumnya dan jenis kelamin pasien tidak menunjukkan perbedaan signifikan terhadap tingkat kecemasan pasien (= 0,243 dan = 0,545).

Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kecemasan antara pasien yang akan menjalani anestesi umum dan anestesi regional. Pasien dengan anestesi umum cenderung memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi dibanding pasien dengan anestesi regional.