Abstrak


Perubahan Sosial Pikukuh Karuhun Masyarakat Suku Baduy di tengah Modernisasi


Oleh :
Donna Juliasa Nurdillah - K8416021 - Fak. KIP

ABSTRAK

Donna Juliasa Nurdillah K8416021. Pembimbing I: Dr. Atik Catur Budiati, S.Sos,. M.A. Pembimbing II: Saifuddin Zuhri, S.Sos, M.Si. “PERUBAHAN SOSIAL PIKUKUH KARUHUN MASYARAKAT SUKU BADUY DI TENGAH MODERNISASI” Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2023

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor perubahan sosial masyarakat Suku Baduy terkait dengan Pikukuh Karuhun di tengah pengaruh modernisasi. (2) mengetahui konflik yang pernah terjadi dimasyarakat Suku Baduy. (3) mengetahui peran yang dilakukan Jaro pemerintah Baduy dalam mempertahankan Pikukuh Karuhun di tengah modernisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan mengkaji permasalahan dengan perspektif Teori Konflik Ralf Dahrendorf. Sumber data dalam penelitian ini meliputi narasumber (Jaro Saijah selaku Kepala Desa Kanekes, Agus selaku Masyarakat Baduy Dalam, Antawi dan Arnif selaku Masyarakat Baduy Luar), dokumen (buku, jurnal yang berkaitan dengan perubahan sosial, teori konflik, Suku Baduy, Pikukuh Karuhun), dokumentasi berupa foto selama observasi di pemukiman Suku Baduy. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara terstruktur secara langsung. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber, triangulasi waktu, triangulasi metode. Analisis data dilakukan sebelum dilapangan dan selama dilapangan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: perubahan sosial Pikukuh Karuhun pada kehidupan masyarakat Suku Baduy dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu Pertama, perubahan pola pikir dan rasa ingin maju akibat dari pengaruh wisatawan yang membawa budaya modern seperti tekhnologi. Kedua, perubahan ketaatan masyarakat Baduy dalam menjalankan aturan Pikukuh Karuhun. Ketiga, heterogenitas pekerjaan dulu pekerjaan masyarakat Suku Baduy hanya bertani namun sekarang banyak yang menjadi guide, porter, menyewakan rumah, menjual aksesoris, membuka warung dll ini terjadi sebab kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat dan masuknya wisatawan ke Baduy. Faktor - faktor tersebut yang merubah cara pandang masyarakat Baduy dan menimbulkan perselisihan dengan kelompok yang terus memaksa mempertahankan status quo (superordinasi) dan kelompok yang ingin adanya perubahan (subordinasi). Dimana hal tersebut sesuai dengan teori konflik Ralf Dahrendorf dimana masyarakat disatukan dengan “kekuatan pemaksa” hal ini dapat menimbulkan konflik latent dan manifest di masyarakat Suku Baduy. Peran Jaro selain menjadi penengah dan memberikan sanksi sesuai pedoman Pikukuh Haruhun dalam setiap perselisihan. Jaro juga berperan untuk mempertahankan Pikukuh Karuhun di masyarakat Suku Baduy dimana Jaro selalu berusaha mengajak para masyarakat Baduy ikut berpasrtisipasi dalam segala kegiatan tradisi dan upacara adat.