Autism Self-development and Therapy Center atau pusat bina diri dan terapi autisme merupakan pusat pelayanan khusus penyandang autisme dengan fokus utama mengembangkan kegiatan bina diri dan terapi sebagai upaya intervensi bagi para penyandang autisme. Perbandingan antara jumlah anak dengan autisme ini tidak sebanding dengan ketersediaan fasilitas yang ada. Ditinjau dari lingkungan, segi fisik bangunan, segi kapasitas, kebutuhan aktivitas dan ruang masih banyak yang belum memadai. Salah satu fasilitas yang hingga saat ini belum tersedia di Kota Surakarta adalah fasilitas yang menampung kegiatan bina diri atau self-development activites. Selain itu, masih banyak sekali ditemukan fasilitas-fasilitas dengan kondisi bangunan yang memprihatinkan dan memiliki beberapa elemen interior bahkan furnitur yang membahayakan dan tidak aman bagi anak autis. Upaya desain yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan fasilitas bina diri dan terapi dengan konsep autism friendly. Bentuk penerapan desain yang akan digunakan dari konsep autism friendly ini adalah dengan menyesuaikan jenis, tekstur dan warna dari material juga furnitur yang sesuai dengan kebutuhan anak autis dengan mempertimbangkan faktor keamanan serta kenyamanan. Sehingga, konsep autism friendlyadalah solusi terbaik untuk mengatasi masalah pada fasilitas autisme yang ada di Surakarta saat ini. Metode desain yang digunakan dalam perancangan ini berdasarkan referensi oleh Ballast (1992) dimulai dengan tahap Programming, Analisa Data, Pengembangan Ide Gagasan, Metode Desain (Pengembangan Desain). Berdasarkan hasil perancangan dari pembahasan, diharapkan Autism Self-development and Therapy Center dapat menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan anak dengan gangguan Autisme dan memberikan output positif bagi masing-masing individu anak autis.
Kata Kunci : Autisme, Autism Friendly, Autism Self-development and Therapy Center, Keamanan, Kenyamanan, Rehabilitasi, Autisme.
