Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, menguji pengaruh kepemilikan keluarga, kepemilikan asing, keberadaan direksi dan atau dewan komisaris dalam kepemilikan keluarga serta kepemilikan asing terhadap transaksi pinjaman berelasi oportunis. Kedua, memberikan bukti empiris dampak transaksi pinjaman berelasi oportunis terhadap nilai perusahaam pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan pengamatan pada 124 perusahaan yang terdaftar di BEI dari 2012 hingga 2021 (1240 observasi). Beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji model dengan chow test dan hausman test, serta pengujian hipotesis dengan uji regresi Panel Least Square (PLS) untuk menjawab permasalahan penelitian.
Penelitian ini membuktikan bahwa pemegang saham pada perusahaan bukan keluarga tidak mempengaruhi RPT yang dilakukan oleh perusahaaan sedangkan pemegang saham keluarga dapat menurunkan RPT dalam bentuk propping tetapi mendorong RPT dalam bentuk tunneling. Keberadaan direksi pada perusahaan keluarga dan bukan keluarga dapat mendorong RPT oportunis dalam bentuk tunneling. Keberadaan dewan komisaris pada perusahaan keluarga juga mendorong terjadinya RPT dalam bentuk tunneling tetapi pada perusahaan bukan keluarga tidak berpengaruh terhadap RPT oportunis. Keberadaan direksi sekaligus dewan komisaris pada perusahaan keluarga dan bukan keluarga juga mendorong RPT oportunis melalui tunneling. Pemegang saham asing dan keberadaan direksi sebagai pemegang saham asing dapat mengendalikan RPT oportunis, tetapi keberadaan dewan komisaris meningkatkan RPT oportunis yang dilakukan perusahaan. RPT dalam bentuk tunneling dapat meningkatkan nilai, sebaliknya RPT dalam bentuk propping dapat menurunkan nilai perusahaan.
