Abstrak


STRATEGI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILADALAM PEMBENTUKAN PROFIL PELAJAR PANCASILADIMENSI GOTONG ROYONG SMP NEGERI 1 MOJOLABAN


Oleh :
Salma Khanza Raihana - K6419065 - Fak. KIP

ABSTRAK. Salma Khanza Raihana. K6419065. STRATEGI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DALAM PEMBENTUKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DIMENSI GOTONG ROYONG SMP NEGERI 1 MOJOLABAN. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2023.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan strategi penerapan pembelajaran pendidikan Pancasila dalam pembentukan profil pelajar Pancasila dimensi gotong royong SMP Negeri 1 Mojolaban. 2) Mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung pada strategi penerapan pembelajaran pendidikan Pancasila dalam pembentukan profil pelajar Pancasila dimensi gotong royong SMP Negeri 1 Mojolaban. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif. Sumber data pada penelitian ini diperoleh melalui informasi, dokumen, peristiwa, dan tempat. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Strategi penerapan pembelajaran pendidikan Pancasila dalam pembentukan profil pelajar Pancasila dimensi gotong royong SMP Negeri 1 Mojolaban dilakukan dengan cara: (a) Tahap perencanaan yaitu dengan mempersiapkan modul ajar yang di rumuskan guru, serta guru harus memilih menggunakan metode dan model pembelajaran yang tepat untuk tercapainya pembentukkan profil pelajar Pancasila pada peserta didik. (b) Tahap pelaksanaan yaitu guru melakukan strategi penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif secara langsung tatap muka. Metode pembelajaran yang di gunakan adalah diskusi dan tanya jawab. Guru menggunakan elemen bhineka tunggal ika pada profil pelajar Pancasila dimensi gotong royong. Capaian pembelajarannya yaitu peserta didik menjelaskan proses terjadinya perubahan budaya, dapat menjelaskan unsur dari suatu budaya, menyajikan laporan terkait perubahan budaya maupun unsur unsur dalam budaya, dan menghargai keberagaman makna budaya. (c) Tahap evaluasi yaitu guru melakukan penilaian sikap yang dinilai secara langsung oleh guru melalui pengamatan saat pembelajaran pendidikan Pancasila berlangsung. (2) Faktor penghambat dan solusi: a) faktor penghambat: peserta didik memiliki sikap individualis, kurangnya rasa berbagi, kurangnya kepedulian terhadap kondisi masyarakat atau lingkungan sekitar, kurangnya pemahaman guru terhadap kurikulum merdeka khususnya pembuatan modul ajar. Solusi yang diberikan adalah melatih peserta didik untuk menumbuhkan sikap ingin kerja sama dengan orang lain, seperti diberikannya tugas berupa diskusi dengan sesama teman. b) Faktor pendukung: adanya peran penting kepala sekolah dan guru pengampu Pendidikan Pancasila, sarana prasarana yang menunjang proses pembelajaran peserta didik.