Abstrak


TELAAH EKSISTENSI VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PENCABULAN ANAK DENGAN PEMBERATAN DAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS (STUDI PUTUSAN NOMOR: 160/PID.SUS/2023/PN BYW)


Oleh :
Laura Nadya - E0020264 - Fak. Hukum

LAURA NADYA, E0020264, 2024, TELAAH EKSISTENSI VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PENCABULAN ANAK DENGAN PEMBERATAN DAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS (STUDI PUTUSAN NOMOR: 160/PID.SUS/2023/PN BYW), Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai eksistensi visum et repertum sebagai alat bukti dalam pembuktian perkara pencabulan anak dengan pemberatan dan untuk menganalisis relevansi pertimbangan hakim dalam memutus dengan Pasal 183 KUHAP. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif dan terapan dengan pendekatan kasus (case approach) yaitu menelaah satu kasus perkara tindak pidana pencabulan terhadap anak dengan pemberatan dengan putusan Pengadilan Negeri Banyuwangi Nomor: 160/Pid.Sus/2023/PN Byw. Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan sumber hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder. Teknik analisis yang Penulis gunakan adalah dengan menggunakan metode silogisme yang bersifat deduksi, dari pengajuan premis mayor dan premis minor yang saling dihubungkan sehingga dapat diperoleh kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa pada kasus pencabulan anak dengan pemberatan, visum et repertum berfungsi sebagai alat bukti surat yang penting untuk memperoleh kepastian tindak pidana yang terjadi. Namun, visum et repertum harus didukung oleh alat bukti lain untuk menguatkan terjadinya tindak pidana. Dalam penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa hakim dalam menjatuhkan putusan telah sesuai dengan ketentuan Pasal 183 KUHAP