Sebagai bagian dari strategi pengelolaan pajak, korporasi mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan kewajiban pajaknya. Penghindaran pajak adalah salah satu cara mayoritas manajemen berusaha untuk secara legal mengurangi kewajiban pajak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh profitability, capital intensity, political connection, dan fixed asset intensity terhadap tax avoidance pada Perusahaan Manufaktur sektor food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2017-2020.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian dilakukan terhadap sektor food and beverage yang diperdagangkan di BEI antara tahun 2017 dan 2020 yang dijadikan sebagai sampel. Prosedur pengambilan sampel terdiri dari dua tahap, yaitu pengambilan sampel secara acak, dan pengambilan sampel secara purposive sampling.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perdagangan sektor food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara tahun 2017 dan 2020. Data yang telah dikumpulkan, kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif dan kuat antara profitabilitas dan penghindaran pajak.
Studi ini menunjukkan bahwa intensitas modal secara signifikan meningkatkan penghindaran pajak. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk menghindari pembayaran pajak tidak terpengaruh oleh hubungan politik. Selain itu, kemampuan perusahaan untuk menghindari pembayaran pajak tidak dipengaruhi oleh intensitas penggunaan aktiva tetap. Dampak merugikan leverage terhadap penghindaran pajak dikonfirmasi oleh analisis data, sehingga kemungkinan sebuah perusahaan terlibat dalam penghindaran pajak berkurang saat leverage meningkat.
