Berdasarkan data yang diambil dari catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), tercatat ada 859 kasus terkait dengan kejahatan seksual pada anak yang terjadi pada tahun 2021. Salah satu bentuk kejahatan seksual tersebut adalah cyber child grooming. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana anak remaja paham mengenai isu cyber child grooming. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan komunikasi visual dengan target anak remaja usia 13 – 17 tahun. Strategi kreatif digunakan untuk membuat buku ilustrasi dan media pendukung yang sesuai dengan target audiens. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah rancangan buku ilustrasi sebagai media utama untuk mengedukasi remaja tentang bahaya cyber child grooming dan bagaimana upaya untuk terhindar dari kekerasan cyber child grooming. Media pendukung berupa poster, stiker, gantungan kunci, case handphone, tote bag dan promosi media digital yang dibuat untuk mempromosikan media utama. Dengan kedua media tersebut diharapkan bahwa rancangan buku ilustrasi ini dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman remaja mengenai cyber child grooming serta memberikan panduan tentang cara menyikapi dan menghindarkan diri dari kekerasan cyber child grooming ketika sedang berada didunia maya.
