;

Abstrak


PENGARUH METODE PROPRIOCEPTIVE EXERCISE DAN THERABAND EXERCISE TERHADAP STABILITAS ANKLE PADA ATLET DENGAN KONDISI ANKLE SPRAIN DITINJAU DARI TINGKAT CEDERA


Oleh :
Touris Aan Suhadaq - A122008018 - Fak. Keolahragaan

ABSTRAK

Touris Aan Suhadaq. A122008018. 2023. “Pengaruh Metode Proprioceptive Exercise dan Theraband Exercise Terhadap Stabilitas Ankle pada Atlet dengan Kondisi Ankle Sprain Ditinjau dari Tingkat Cedera (Studi Experimental pada Pasien di Klinik Bintang Physio dan Klinik Physiozone Bandung)”. TESIS. Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Sugiyanto (Pembimbing I), dan Dr. Haris Nugroho, S.Pd., M.Or (Pembimbing II).  

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Perbedaan pengaruh metode proprioceptive exercise dan theraband exercise terhadap stabilitas ankle pada atlet dengan kondisi ankle sprain. 2) Perbedaan stabilitas ankle antara tingkat cedera ankle sprain berat, sedang, dan ringan pada atlet. 3) Pengaruh interaksi antara metode exercise dengan tingkat cedera ankle sprain pada atlet terhadap stabilitas ankle.  

Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimental dengan menggunakan teknik desain komparatif, populasi dalam penelitian ini adalah atlet dengan kondisi cedera ankle sprain, jumlah sampel yang didapatkan berjumlah 48 responden. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel independent yaitu Proprioceptive exercise dan Theraband exercise dan 1 variabel dependent tingkat cedera. Teknik analisis data menggunakan analisis Two Ways of Analisys of Varian dengan melakukan pengujian prasyarat uji normalitas dan homogenitas.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Ada perbedaan pengaruh metode proprioceptive exercise dan theraband exercise terhadap stabilitas ankle pada atlet dengan kondisi ankle sprain. dengan nilai p = 0,002 (p < 0 xss=removed> Qtabel untuk derajat kebebasan 2 dan 48 dengan nilai 2.843, atau Qhitung > Qtabel dengan perbedaan nilai mean antara proprioceptive exercise 3.42 sedangkan Theraband exercise adalah 2.38. 2) Ada perbedaan stabilitas ankle antara tingkat cedera ankle sprain berat, sedang, dan ringan pada atlet. dengan nilai p = 0,010 (p < 0 xss=removed> Qtabel untuk derajat kebebasan 2 dan 48 dengan nilai 2.843, atau Qhitung > Qtabel menunjukkan bahwa terdapat perbedaan stabilitas ankle terhadap tingkat cedera Ankle Sprain. 3) Ada pengaruh interaksi antara metode exercise dengan tingkat cedera ankle sprain pada atlet terhadap stabilitas ankle.  dengan nilai p = 0,010 (p < 0 xss=removed> Ftabel untuk derajat kebebasan 2 dan 48 dengan nilai 3.819, atau Fhitung > Ftabel menunjukkan bahwa terdapat interaksi stabilitas ankle antara intervensi Proprioceptive exercise dan Theraband exercise dengan derajat cedera Ankle Sprain.

Berdasarkan hasil tersebut maka atlet yang memiliki kasus cedera ankle sprain ada baiknya memilih jenis metode latihan yang memang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari kondisi sang atlet tersebut. Peneliti merekomendasikan Propioceptive Exercise pada kondisi cedera ankle sparin tingkat cedera berat dan juga stabilitasnya juga sangat rendah.