Abstrak


Kritik Sosial Pers Terhadap Pemerintah Terkait Polusi Udara di DKI Jakarta


Oleh :
Rizky Anendya Wicaksana - D0219085 - Fak. ISIP

Tajuk rencana adalah bagian dalam koran yang berisikan tentang pendapat, kritik sosial, dari pihak media cetak koran terhadap isu atau peristiwa yang sedang terjadi. Koran merupakan media yang selalu memberikan informasi tentang peristiwa penting sampai peristiwa kasual. Polusi udara yang terjadi di DKI Jakarta adalah masalah yang selalu muncul sedari dulu. Tajuk Rencana adalah sebuah jalan di mana surat kabar nasional memberikan kritik sosial atau opininya terhadap polusi udara yang terjadi di DKI Jakarta ini. Penelitian ini didasari dengan teori kritik sosial dari Abar (1997) untuk mencari kritik sosial pers terhadap pemerintah terkait polusi udara di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan di Monumen Pers Surakarta. Untuk menjawab rumusan masalah bagaimana kritik sosial surat kabar nasional terhadap polusi udara di DKI Jakarta, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi dan dokumentasi yang dilakukan di Monumen Pers Surakarta. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari data yang didapat kemudian dianalisis dengan metode analisis isi kualitatif. Kemudian dalam menguji validitas data melalui teknik triangulasi sumber. Pembahasan yang dilakukan ditujukan untuk menganalisis kritik sosial yang ada pada masing-masing tajuk rencana surat kabar nasional terhadap pemerintah terkait polusi udara di DKI Jakarta. Kemudian mengklasifikasikan tajuk rencana berdasarkan model menurut Rizal Mallarangeng. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Keempat surat kabar memiliki kritik sosial yang sama yaitu fenomena polusi udara yang terjadi di DKI Jakarta sudah menjadi masalah yang meresahkan bahkan merugikan, keempat surat kabar juga menuliskan bahwa pemerintah tidak menyelesaikan masalah polusi udara ini dengan serius dan dari akarnya sehingga masalah polusi udara ini tidak kunjung usai. (2) Keempat surat kabar memiliki perbedaan cara penyampaian, Media Indonesia dan The Jakarta Post menuliskan kritik sosial secara langsung, Kompas tidak mengkritik secara langsung dan hanya memberikan fakta dan data, Jawa Pos menuliskan ambisi dan harapan untuk polusi udara agar dapat terselesaikan.