Upaya pembangunan nasional dalam jangka panjang diharapkan dapat mewujudkan tercapainya struktur ekonomi seimbang dimana tercipta kemampuan dan kekuatan industri yang lebih maju. Hal tersebut dapat menjadi pangkal tolak bagi suatu bangsa dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan dengan kekuatannya sendiri. Namun, seiring proses tersebut muncul permasalahan seperti ketimpangan pendapatan. Kondisi ini mencerminkan adanya ketidakmerataan distribusi pendapatan antar masyarakat dalam suatu daerah. Pulau Jawa merupakan pulau dengan tingkat ketimpangan pendapatan tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan akses internet terhadap ketimpangan pendapatan di Pulau Jawa. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa gabungan data time series dan cross section yang terdiri dari 6 provinsi di Pulau Jawa periode tahun 2012-2022. Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi data panel menggunakan software Eviews 12 serta model yang terpilih yaitu Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk dan jumlah penduduk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Sedangkan akses internet memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan pada 6 Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2012-2022.
