Abstrak


Analisis Seakeeping pada Pengaruh S/L Struktur Floater Trimaran sebagai Pertimbangan Aplikasi Floating Lepas Pantai di Wilayah Maritim Indonesia


Oleh :
Dwi Budisetyawan - I0420045 - Fak. Teknik

Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki 60 GW potensi energi yang belum dimanfaatkan di sektor kelautan. Sistem terapung dibutuhkan sebagai platform pembangkit energi untuk memanfaatkan energi dari industri maritim. Telah banyak penelitian mengenai sistem terapung dengan berbagai kondisi berdasarkan penggunaannya. Penelitian ini menggunakan analisis seakeeping untuk mengetahui respon gerak bangunan apung terhadap gelombang dan arus laut pada bangunan apung trimaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah boundary element method menggunakan ANSYS AQWA dengan analisis domain waktu. Desain ini memiliki tiga variasi rasio jarak side hull terhadap panjang lambung (S/L), yaitu 0.3 S/L, 0.4 S/L, dan 0.5 S/L, dengan sistem tambat catenary. Kondisi perairan yang digunakan adalah Laut Arafura, Papua, kondisi laut sedang dengan ketinggian antara 1.25-2.5 m menggunakan spektrum gelombang Pierson-Moskowitz. Penelitian ini menghasilkan data berupa RAO dan significant response dari gerakan heave, roll, dan pitch yang menentukan desain terbaik dengan menggunakan metode MADM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio S/L mempengaruhi respon gerak bangunan apung trimaran. Model B3 dengan variasi S/L 0.5 merupakan desain terbaik dengan nilai perhitungan MADM sebesar 0.931.