Penelitian ini tentang pemakaian bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota Pekalongan. Masalah utama dalam penelitian ini yaitu tentang bentuk, fungsi, dan faktor yang melatarbelakangi penggunaan bentuk bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota Pekalongan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan faktor yang melatarbelakangi penggunaan bentuk bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota Pekalongan.
Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif, karena mendeskripsikan fenomena yang muncul di dalam masyarakat berdasarkan pada fakta-fakta yang ada.
Lokasi penelitian ini di radio-radio yang berada di Kota Pekalongan yaitu radio BSP FM, Candra Pop FM, Damasinta FM, dan RKB FM. Radio yang dijadikan sampel penelitian adalah radio Candra Pop FM dan RKB FM.
Data meliputi data lisan dan data tulis. Sumber data penelitian ini berasal dari tuturan yang diambil dari iklan radio di Kota Pekalongan yang sedang diputar. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya menggunakan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan metode distribusional dan metode padan. Metode distribusional menggunakan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutannya teknik ganti. Metode padan digunakan untuk menganalisis tuturan bahasa Jawa dengan mempertimbangkan konteks sosial. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal dan formal.
Hasil analisis data dan pembahasan ditemukan bentuk wacana, tingkat tutur, ragam bahasa, interferensi, alih kode, dan campur kode. Wacana yang ditemukan adalah wacana dialog dan campuran (dialog dan monolog) dengan isi wacana mencakup persuasif, deskriptif, naratif, dan argumentatif. Tingkat tutur yang ditemukan adalah tingkat tutur ngoko dan madya. Ragam bahasa yang ditemukan yaitu ragam informal. Interferensi yang ditemukan dalam data penelitian adalah interferensi fonologi, morfologi, semantik, dan leksikal. Alih kode yang ditemukan dalam penelitian adalah alih kode yang bersifat intern. Adapun wujud campur kode yang ditemukan dalam penelitian yaitu campur kode yang berupa kata, frasa, klausa, dan idiom.
Fungsi bentuk bahasa Jawa yang ditemukan adalah bentuk tingkat tutur, alih kode, dan campur kode. Fungsi tingkat tutur bahasa Jawa untuk menunjukkan rasa akrab dengan pendengar. Fungsi alih kode yaitu untuk menyesuaikan bahasa yang digunakan oleh lawan tutur, dan sebagai bentuk informasi yang mempersuasif. Fungsi campur kode adalah sebagai identitas diri, dan bahasa yang digunakan lebih bervariasi.
Faktor yang menentukan penggunaan bentuk bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota Pekalongan adalah penutur, mitra tutur, situasi tutur, tujuan tuturan, dan hal yang dituturkan.