;

Abstrak


Kerapuhan Struktur Gedung Eksisting Akibat Penambahan Lantai


Oleh :
Handy Megias Wibowo Saputro - S942208011 - Fak. Teknik

Pada daerah rawan gempa, bangunan harus dirancang dan dibangun untuk menahan gaya gempa dan gaya gravitasi untuk menghindari adanya korban jiwa akibat terjadinya bencana dan meminimalisir kerugian. Semakin tinggi bangunan maka semakin besar defleksi horizontal yang terjadi pada lantai atasnya sehingga Bangunan tinggi memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan bangunan yang rendah. Kurva kerapuhan menggambarkan fungsi yang menghubungkan intensitas gempadengan probabilitas terlampauinya batas kerusakan tertentu. Kurva kerapuhan akan memberikan dasar rasional untuk mengevaluasi risiko seismik struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko seismik struktur bangunan berdasarkan kerapuhannya. Struktur yang dianalisa adalah sebuah rumah duka di Jakarta Utara. Bangunan eksisting memiliki 8 lantai sebelum renovasi dan 10 lantai setelah renovasi. Struktur eksisting menggunakan kombinasi sistem penahan geser dinding geser. Analisis pushover statik nonlinier dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak seismoStruct untuk mendapatkan kurva kapasitas. Probabilitas yang diperoleh menentukan seberapa besar kemungkinan bangunan mengalami kegagalan struktur.