Abstrak


REDESAIN TERMINAL BUS INDUK BERKELANJUTAN DI KOTA BEKASI


Oleh :
Affan Maulana Yasin - I0220002 - Fak. Teknik

Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya di perkotaan. Transportasi tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas, tetapi juga sebagai indikator kemajuan suatu daerah. Di Indonesia, transportasi perkotaan mengalami perkembangan yang pesat, terutama di wilayah Jabodetabek. Berbagai moda transportasi modern seperti MRT, LRT, KRL, dan kereta cepat telah hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi yang cepat, nyaman, dan efisien.

Namun, di sisi lain, transportasi bus antarkota di wilayah Jabodetabek mengalami penurunan perkembangan. Fasilitas seperti terminal sudah lama tidak dilakukan pemugaran dan perbesaran lahan. Hal ini berbanding terbalik juga dengan perkembangan penduduk di Indonesia khususnya di Kota Bekasi. Menurut data BPS tahun 2020, jumlah penduduk Kota Bekasi mencapai 3.053.597 jiwa dengan laju pertumbuhan 3,32% per tahun. Seharusnya, semakin banyak perkembangan penduduk dan berjalannya waktu, transportasi bus juga harus didukung untuk berkembang dan maju, seperti yang terjadi pada moda transportasi KRL, LRT, dan lainnya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan merancang ulang terminal bus induk berkelanjutan di Kota Bekasi. Terminal bus induk merupakan terminal penumpang tipe A yang merupakan terminal induk terbesar di Kota Bekasi. Terminal ini memiliki luas sekitar 1,3 hektare dan melayani transportasi angkutan kota, Trans Patriot, angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP). Terminal ini memiliki peran strategis dalam menghubungkan Kota Bekasi dengan daerah-daerah lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera.

Namun, terminal ini juga menghadapi berbagai masalah seperti kemacetan, kekurangan lahan parkir, kurangnya fasilitas penunjang, rendahnya kualitas pelayanan, dan tingginya tingkat pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah desain baru yang dapat meningkatkan kinerja terminal secara optimal dan berkelanjutan. Dalam bidang arsitektur, hambatan ini bisa diatasi dengan menggunakan prinsip Arsitektur Berkelanjutan. Pendekatan ini melibatkan perencanaan konstruksi yang mempertimbangkan keberlanjutan dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.