Pendahuluan: Penyakit arteri perifer (PAD) pada ekstremitas bawah adalah patologi umum yang memengaruhi lebih dari 200 juta orang dewasa di seluruh dunia. PAD merupakan penyebab ketiga terbesar dari morbiditas aterosklerotik, setelah penyakit jantung koroner dan stroke. Digital Subtraction Angiography (DSA) sebagai standar emas telah digantikan oleh Computed Tomography Angiography (CTA) karena sifat invasifnya dan risiko prosedur yang terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sensitivitas dan spesifisitas hasil CTA pada pasien dengan PAD.
Bahan dan Metode: Studi observasional dengan desain cross sectitonal. Data sekunder yang terdiri dari ekspretise CTA dan laporan operasi DSA. Penelitian dilakukan dari Januari hingga Desember 2023. Data penelitian dianalisis menggunakan software komputer untuk analisis statistik. Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif (PPV), dan nilai prediktif negatif (NPV) dievaluasi.
Hasil: Ada 31 pasien PAD dalam penelitian ini, dengan rata-rata usia sampel 62 tahun. Distribusi tertinggi pasien PAD dalam populasi sampel adalah pada kelompok usia 60-69 tahun. Dalam penelitian ini, CTA menunjukkan sensitivitas tinggi dalam mendiagnosis stenosis >50%, di mana CTA arteri popliteal dan arteri tibialis posterior menunjukkan sensitivitas 100%, sementara CTA arteri tibialis anterior menunjukkan sensitivitas 87,5?lam mendiagnosis stenosis >50%.
Kesimpulan: Berdasarkan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa CTA menunjukkan sensitivitas tinggi dalam mendiagnosis stenosis >50%, dengan CTA arteri popliteal dan arteri tibialis posterior menunjukkan sensitivitas 100%, dan CTA arteri tibialis anterior menunjukkan sensitivitas 87,5%. CTA juga menunjukkan spesifisitas tinggi, dengan spesifisitas 100% untuk CTA arteri popliteal, dan 0% untuk CTA arteri tibialis anterior dan posterior dalam mendiagnosis stenosis >50%.
Kata Kunci: Penyakit arteri perifer, digital subtraction angiography, computed tomography angiography
