;

Abstrak


Strategi Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Mewujudkan Kelas sebagai Laboratorium Demokrasi (Studi di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Surakarta)


Oleh :
Nining Fatimah Sakdiyah - S151908008 - Sekolah Pascasarjana

Nining Fatimah Sakdiyah. 2024. STRATEGI GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEWUJUDKAN KELAS SEBAGAI LABORATORIUM DEMOKRASI (Studi di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Surakarta). Tesis. Pembimbing: Prof. Dr. Triyanto, SH.,M.Hum. Kopembimbing: Dr. Hassan Suryono, SH., MH., M.Pd,. Program Studi Magister Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. 
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menjelaskan strategi guru PPKn di SMA Negeri 2 Surakarta dalam mewujudkan kelas sebagai laboratorium demokrasi; 2) mendeskripsikan hambatan yang dialami guru mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 2 Surakarta dalam mengembangkan pembelajaran yang memuat nilai demokrasi melalui kelas sebagai laboratorium demokrasi; 3) Menjelaskan upaya yang dilakukan oleh guru PPKn di SMA Negeri 2 Surakarta dalam mengatasi hambatan yang dialami guru PPKn dalam mengembangkan pembelajaran yang memuat nilai-nilai demokrasi melalui kelas sebagai laboratorium demokrasi. 
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Surakarta, dan sumber data diperoleh dari wawancara dengan narasumber ahli. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Strategi yang digunakan guru PPKn dalam mewujudkan kelas sebagai laboratorium demokrasi yaitu dengan menggunakan variasi model/metode pembelajaran yang berbasis diskusi, kemudian dengan pemberian reward dan apresiasi pada peserta didik yang aktif. Strategi yang paling mendominasi dan membedakan dengan penelitian yang sudah ada yaitu pada hasil temuan penelitian berupa pemberian reward yang merupakan strategi bagus untuk mewujudkan kelas sebagai laboratorium demokrasi. Pemberian reward di SMA Negeri 2 Surakarta dilakukan dengan memberikan gambar bintang pada peserta didik yang aktif, sehingga peserta didik akan berlomba-lomba untuk aktif dikelas agar mendapat bintang, kemudian yang mendapat bintang terbanyak dalam event tertentu akan diajak makan gratis bersama guru PPKn yang mengajar. 2) Hambatan yang ditemui guru PPKn dalam mewujudkan kelas sebagai laboratorium demokrasi adalah lebih banyak peserta didik yang pasif daripada aktif, kemudian juga masih adanya beberapa guru yang menggunakan pola mengajar “Teacher Center Learning” saat pembelajaran di kelas, hambatan berikutnya yaitu adanya sarana prasarana yang belum maksimal. 3) Upaya yang dilakukan oleh guru PPKn untuk mengatasi hambatan, mayoritas peserta didik yang bersikap pasif di dalam kelas yaitu dengan memberikan motivasi stimulus kepada peserta didik, yang mendorong peserta didik menjadi aktif dalam pembelajaran, merubah pola mengajar guru dari “Teacher Center Learning” menuju ke pola “Student Center Learning”, melalui workshop, soasialisasi ataupun juga “In House Treening”. Kemudian juga dengan mengadakan peremajaan sarana prasarana secara bertahap.