Abstrak


Analisis Representasi Hubungan Antarmuatan Science, Environment, Technology, and Society (SETS) dalam Topik Pemanasan Global Pada Buku Ajar Kimia Kelas X Kurikulum Merdeka


Oleh :
Indah Wahyuni - K3319037 - Fak. KIP

Indah Wahyuni. K3319037. Pembimbing I: Dr. Suryadi Budi Utomo, M.Si. Pembimbing II: Dr.rer.nat. Sri Mulyani, M.Si. Analisis Representasi Hubungan Antarmuatan Science, Environment, Technology, and Society (SETS) dalam Topik Pemanasan Global Pada Buku Ajar Kimia Kelas X Kurikulum Merdeka. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Januari 2024

Analisis hubungan antarmuatan Science, Environment, Technology and Society (SETS) pada buku ajar materi pemanasan global sangat penting untuk memberikan pemahaman yang komprehensif dan holistik mengenai masalah pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) hubungan antarmuatan Science, Environment, Technology and Society (SETS) dalam buku ajar kimia kelas X Kurikulum Merdeka pada materi pemanasan global (2) keterpenuhan hubungan antarmuatan Science, Environment, Technology and Society (SETS) dalam buku ajar kimia Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Sampel yang digunakan berjumlah 3 buah buku ajar kimia kelas X kurikulum merdeka materi pemanasan global yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi dokumentasi dan teknik analisis isi. Instrumen yang digunakan adalah pengembangan instrumen yang diadaptasi dari Calado et al. (2015). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Buku A, Buku B dan Buku C berfokus pada aspek peristiwa sains dan teknologi serta kontekstualisasinya dalam kehidupan dan cukup memuat aspek risiko atau dampak penggunaan sains dan teknologi. Aspek interaksi antara sains dan teknologi cukup dimuat dalam Buku A, namun minim dibahas pada Buku B dan Buku C. Selain itu ketiga buku kurang memuat aspek isu kontroversial, aspek pembuatan kebijakan/peraturan, dan aspek sains dan teknologi sebagai solusi permasalahan sosial ; (2) Buku A (Penerbit Kemendikbud) memiliki keterpenuhan paling tinggi pada aspek interaksi antara sains dan teknologi (60,56%) serta aspek isu kontroversial (42,47%). Buku B (Penerbit Erlangga) memiliki keterpenuhan yang paling rendah untuk semua aspek hubungan antarmuatan SETS, karena Buku B hanya memuat sedikit temuan untuk tiap-tiap indikator. Buku C (Penerbit Intan Pariwara) memiliki keterpenuhan paling tinggi pada 4 aspek di antaranya aspek peristiwa sains dan teknologi serta kontekstualisasi sosialnya (46,56%) ; aspek risiko atau dampak sains dan teknologi (53,68%), aspek sains dan teknologi sebagai solusi masalah sosial (46,67%) serta aspek proses pembuatan keputusan atau peraturan (40,82%). Implikasi penelitian secara teoritis menunjukkan bahwa pada ketiga buku ajar kimia yang dianalisis masih terdapat sub-indikator hubungan antarmuatan SETS yang tidak ditemukan yaitu biaya pengaplikasian sains dan teknologi. Implikasi penelitian secara praktis diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan oleh guru, siswa, maupun sekolah dalam memilih buku ajar kimia berpendekatan SETS yang sesuai untuk materi pemanasan global.