Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya perhatian dalam menerapkan konsep visual merchandising pada produk skincare, yang berdampak pada penurunan potensi penjualan yang seharusnya lebih optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengembangkan pendekatan yang lebih efektif guna meningkatkan daya tarik dan pemahaman konsumen terhadap produk skincare dalam penerapan visual merchandising serta efektivitas pencapaian kinerja retail controller.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dengan subjek tiga puluh tujuh supermarket dengan kategori supermarket lokal dengan pendapatan rata-rata lebih dari Rp 15.000.000,00 per bulan di kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta dan subjek penerapan visual merchandising produk skincare di supermarket dan dampaknya terhadap efektivitas pencapaian kinerja retail controller di PT Paragon Technology and Innovation. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan teori Miles dan Huberman yaitu mengumpulkan data, menyajikan data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dari total 37 supermarket yang diteliti, sebanyak 28 di antaranya telah berhasil menerapkan visual merchandisingdengan optimal. Meskipun demikian, terdapat sembilan supermarket yang belum sepenuhnya optimal dalam penerapannya. Sebagai langkah responsif terhadap temuan tersebut, dilakukan pembenahan pada strategi visual merchandising di supermarket-supermarket yang masih belum mencapai tingkat optimal, dengan harapan dapat meningkatkan daya tarik dan mencapai efektivitas kinerja retail controller.
