Abstrak


Identifikasi Kejadian Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Systemic Lupus Erythematosis (SLE) di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Amalia Sekar Utami - M0619007 - Fak. MIPA

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun inflamasi kronis dan multisistemik yang dapat mempengaruhi berbagai organ dengan manifestasi beragam sehingga disebut penyakit seribu wajah. Pengelolaan SLE memerlukan pengobatan kompleks yang dapat memicu munculnya kejadian Drug Related Problems (DRPs). Penelitian ini bertujuan mengetahui profil pengobatan SLE dan mengetahui profil kejadian Drug Related Problems (DRP) pada pasien SLE di instalasi rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit dr. Moewardi Surakarta tahun 2020-2023.
Metode retrospektif digunakan pada penelitian ini dan dianalisis dengan dengan pendekatan deskriptif. Identifikasi Drug Releated Problems dengan menggunakan klasifikasi Hepler-Strand 1990 terhadap standar terapi dari Perhimpunan Reumatologi Indonesia tahun 2019. Data rekam medik yang diambil meliputi usia, nama pasien, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, pekerjaan, keluhan utama, diagnosa, data laboratorium, data klinis, riwayat penyakit, dan riwayat pengobatan.
Hasil pada penelitian ini menunjukkan profil penggunaan obat SLE yang paling sering digunakan adalah Hidroksiklorokuin per oral sebesar 100% (n=96), Metilprednisolon per oral sebesar 72,92% (n=96), Asam Mikofenolat sebesar 44,79% (n=96), dan Metilprednisolon intravena sebesar 40,62% (n=96). Kejadian DRPs yang ditemukan pada penelitian ini yaitu indikasi yang tidak diobati sebesar 0% (n=96); pemilihan obat yang tidak tepat sebesar 0% (n=96); dosis kurang (subtherapeutic) sebesar 38,54% (n=96); dosis berlebih (overdose) sebesar 19,79% (n=96); reaksi obat merugikan sebesar 45,83% (n=96); interaksi obat sebesar 27,08% (n=96); dan penggunaan obat tanpa indikasi sebesar 0% (n=96).